Postingan

Menampilkan postingan dengan label Catatan Perjalanan

Ke Jakarta Selatan dengan kendaraan umum

Gambar
Foto : Google Meski sebenarnya bisa menggunakan motor untuk melakukan perjalanan tapi saya sudah terlanjur nyaman kemana-mana dengan kendaraan umum.  Memang waktunya sedikit lebih lama tapi setidaknya bisa duduk santai dan nyaman tanpa perlu capek-capek dan kepanasan di atas roda dua, belum lagi kalau macet. Begitu pikirku.  Toh juga tidak berkejaran dengan waktu. Paling kalau ke Jakarta cuma main. Bukan buat kerja. Jadi gak buru-buru amat.  Jadi ... dari rumah, saya harus berjalan kaki dulu sekitar 500 meter untuk sampai ke jalur transportasi umum.  Biasanya kalau lagi beruntung gak perlu nunggu lama angkotnya langsung ada, tapi kalau lagi apes bisa sampai sejam. Emang ada beberapa angkot yang lalu lalang tapi bukan tujuan ke terminal yang akan saya tuju.  Nah, dari pada bosan dan kepanasan nunggu di pinggir jalan. Saya kadang nahan angkot apa aja yang penting bisa nyampai di jalan poros.  Ciangsana-Nagrak (Poros Cibubur) Rp 5.000 Dari Desa Ciangsana - Bogor, saya naik angkot kode 02B

Wisata Kota Tua Jakarta

Gambar
Sumber foto : Dokpri Kota Tua merupakan situs warisan  era kolonial belanda, pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan di benua asia karena lokasinya strategis dan sumber daya melimpah.  Pekan ini saya berkunjung kesana, Yuk ikuti cerita perjalanan saya ke Kota Tua.  Siang itu, matahari sangat terik, seakan membakar kulit. Wajar saja karena saya tiba pukul satu, Saat matahari terasa sedang berada di atas ubun-ubun. Sebelum masuk tak lupa beli topi bucket  sebagai pelindung kepala, setidaknya tidak terkena pancaran sinar matahari langsung.  Dua langkah dari gerbang, saya diarahkan oleh security untuk scan barcode peduli lindungi tapi karena tidak punya aplikasinya cukup menunjukkan kartu vaksin kepada petugas.  Rute Rute menuju kota tua bisa diakses dari mana saja karena letaknya yang berada ditengah tengah kota Jakarta, sehingga jika kamu bertanya warga di sana akan langsung tahu.  Bisa diakses oleh kendaraan umum baik Busway maupun kereta. Tapi karena kartu Jaklingko saya kemarin sem

Weekend Di Rumah Serasa di Tempat Wisata

Gambar
One Night Camp bersama Second Family Foto : tati  Akhir pekan biasanya mereka yang sibuk di dunia pekerjaan sudah mulai mencari referensi tempat liburan atau tempat nongkrong untuk menikmati akhir pekannya.  Nah, kalau saya yang nota benenya setiap hari hanya di rumah ternyata tidak bosan jika weekendnya masih tetap di rumah aja.  Kali ini saya weekend bersama second family di rumah om sanre--seseorang yang sudah seperti kakak laki-laki saya sendiri. Ketika berbicara, saya lebih sering memanggilnya Daeng.  Daeng dalam bahasa makassar berarti Kakak laki-laki.  Setelah memasuki bulan ketiga di Bogor, saya baru berkesempatan nginap di sana. Padahal jarak antara rumah Daeng dengan tempat tinggal saya cukup dekat.  Selama ini sering ke sana, tapi belum pernah nginap. Nah hari ini... Saya anggap saja sedang liburan. Liburan asyik tanpa biaya hehe Rumah khas jawa yang terletak di Gg Alpajuli itu terlihat lebih aestic dari pada rumah yang lain disekitarnya. Saat membuka pagar mata langsung ter

Kota Wisata Cibubur

Gambar
  Sumber foto : Dokpri Olahraga ringan di kota wisata pagi tadi. Setiap akhir pekan, tempat ini memang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar kota wisata maupun orang-orang dari luar yang memang datang berkunjung ke tempat ini.  Mendengar namanya, sebagian orang mungkin mengira bahwa kota wisata adalah wahana bermain atau berlibur sebagaimana lokasi wisata pada umumnya.  Sayapun saat pertama kali mendengar namanya, yang melintas dibenakku adalah tempat wisata, spot foto dan kuliner.  Tapi ternyata saya salah menduga. Kota wisata itu sebuah lokasi perumahan elit yang dikembangkan oleh Sinarmas Land dengan luas 480 hektar dan katanya masih akan dikembangkan menjadi 750 hektar. Secara geografis, kota wisata terletak di Ciangsana Kecamatan Gunung Putri Kab. Bogor.  Yang menarik dari kota wisata ini adalah arsitektur gaya bangunannya dengan gaya hidup lima benua. Hal ini dapat dilihat pada bangunan rumah,  pusat perbelanjaan, maupun gerbang tiap cluster.  Setiap gerbang Cluster mem

Cek Jalur Bogor - Jakarta (Perpusnas) dengan kendaraan umum

Gambar
Sumber foto : Dok. Pribadi Jadi Weekend kemaren, jalan-jalan ke perpustakaan nasional sekalian mau nyobain rute Bogor - Jakarta pake kendaraan umum. Berangkat dari rumah di Ciangsana sekitar pukul 09.50 WIB dengan menumpangi angkot biru kode 121A jurusan Ciangsana-kampung rambutan.  Waktu tempuh lumayan lama sih, butuh waktu satu jam untuk bisa sampai di terminal bus kampung rambutan. Itu belum kena macet karena lewat tol. Ongkos naik angkot dari Ciangsana ke Kampung Rambutan sebanyak Rp 15.000 Di kampung rambutan, mencari bus transjakarta, ternyata haltenya tidak jauh dari tempat saya turun dari angkot, hanya beberapa meter.  Sampai halte langsung bertanya ke petugas, bagaimana caranya naik bus transjakarta sedangkan belum punya kartu. Dari sana, saya diarahkan ke mesin untuk membeli kartu dengan menyiapkan uang pas tiga puluh ribu rupiah. "Satu orang satu kartu," katanya.  Sumber Foto : Dokpri Dengan bantuan petugas di halte transjakarta, akhirnya sebuah kartu keluar dari m

Pos Bloc Jakarta

Gambar
Sumber foto : Dokpri Jadi hari pertama tahun 2022 kemarin, rencana mau ke perpustakaan nasional, cek per cek ternyata tutup karena libur tahun baru.  Opsi kedua mau jalan ke museum nasional,  yang jaraknya tidak jauh dari pusnas juga, mau temani kaka ica lihat pameran. Tapi lagi-lagi pintu masuk tertutup rapat, wajar saja karena ini memang masih suasana libur tahun baru.  Sebenarnya ini sudah direncanakan jauh hari bersama Kanni dan Kaka Ica. Mau ke Jakarta naik Busway. Bahkan satu bulan sebelumnya sudah cek di google maps, rute Bogor-Jakarta Via kendaraan umum.  Saat tiba waktunya berangkat semua sudah dipersiapkan termasuk E-money untuk jaga-jaga jika pembayaran busway tidak menerima uang tunai. Terik matahari seolah akan memanggang tubuh siang itu jika saja kami--saya, Kanni dan kaka Ica berjalan ke tempat menunggu rute angkutan umum. Untungnya ada om Jovi dan mbak Laras serta Baby Asya yang siap mengantar, rencananya hanya sampai kampung rambutan supaya kami tidak terlalu lama menu

Menggapai Puncak Gunung Lompobattang 4

Gambar
  Sumber Foto : Dok. Pribadi (Lanjutan) Segala upaya telah kami lakukan untuk memulihkan kondisi Tasya. Berselang beberapa jam ia mulai merasa lebih baik, suhu tubuhnya kembali normal. Senja berganti ungu, sesekali membalikkan badan. Mencuri waktu menyaksikan bagaskara terbenam. Suasana malam mencekam. Angin bertiup sangat kencang, seolah ingin membawa tenda dan flysheet kami terbang. Tak ada aktivitas di luar tenda. Hanya desiran angin yang terdengar. Malam ini akan terasa lebih panjang dari malam biasanya. Saat terbangun, mentari sudah beranjak naik. Masih kusaksikan  kerlap kerlip lampu kota yang semalam tak sempat kunikmati. di bawah jingga, ada laut membentang yang menambah keeksotisan panorama alam. Kembali ke tenda dan berbenah, siap-siap menuju puncak. Di jalur menuju puncak inilah kutemukan tanjakan terekstrim selama pendakian. Memanjat batu berukuran besar yang berdiri gagah. Di sela-sela bebatuan tersebut, hanya cukup satu kaki untuk berpijak. Tak ada akar atau ranting pohon

Menggapai Puncak Gunung Lompobattang 3

Gambar
  Foto : Dok. Pribadi (Lanjutan) Nuansa pagi masih sepi, semua teman masih lelap dalam tenda masing-masing. Dingin yang menembus pori-pori kulit membuatku enggan melepas sleeping bag. Kubuka tenda, sang surya telah muncul. Telat, kewajibanku belum kutunaikan. Kulawan angin gunung yang menyelusup ke dalam sweater, menahan dinginnya air, seperti baru keluar dari freezer. Hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit, kewajiban selesai. Legah, meski subuhnya kesiangan. "Selamat pagi."  Kudengar beberapa orang mengucapkan kata itu, tak mau kalah, akupun keluar dan menyapa teman yang sudah berdiri di dekat tenda. Katanya perbanyak aktivitas supaya dinginnya tidak terasa. Pagi ini, aku kembali ke tenda sebelah. Memasak. Kami berempat bagi tugas, Darul cuci peralatan yang semalam langsung ditinggal setelah makan, Gondrong bagian masak nasi, sekalian belajar katanya. Sedangkan saya dan Akram bertugas masak indomie dan goreng nugget. Sambil memasak, sesekali Saya tertawa kecil menyaksikan t

Menggapai puncak Gunung Lompobattang #2

Gambar
Foto : Dok. Pribadi Tepat pukul 22.35 Saya dan teman-teman tiba di pos 2 dan memutuskan untuk camp di sini mengingat tenaga sudah banyak yang terkuras dan cacing dalam perut pun sudah menari sedari tadi. Di pos 2 ini sumber air sangat memadai untuk melakukan segala aktivitas termasuk masak memasak. Begitu sampai langsung cari area camp, Bongkar carriel, pasang tenda, masak, makan, lalu tidur. Demikian agenda yang kurencanakan malam ini. Namun terkadang harapan tak selalu sesuai kenyataan. Setelah dibantu oleh Darul pasang tenda, Saya membuka ransum yang telah di persiapkan satu malam sebelum berangkat. Rencananya untuk mengurangi sampah, Saya mengemas semua ransum ke dalam wadah tuperware kawe. Yang pertama kali kuperiksa adalah kotak nasi, karena tak ingin bersusah payah masak di gunung, kuputuskan membawa nasi dari rumah. Tapi ternyata nasinya basi. Kotak selanjutnya  berisi sayur wortel dan kentang, yang telah kukupas dan tentu telah kucuci dengan air. Keduanya pun ikut mengeluarkan

Menggapai Puncak Gunung Lompobattang 1

Gambar
Aku hanya pejalan kaki, yang selalu berusaha menguatkan Diri bahwa di depan sana, ada hal lebih indah yang menanti. Pagi ini, setelah bersalaman dan mohon pamit dengan Emak, kulangkahkan kaki dan memacu kendaraan roda dua membelah jalan yang terlihat sepi, padahal hari masih pagi, jarum jam baru menunjukkan angka delapan. Wajar saja, warga di kampung yang mayoritas adalah petani sudah mulai bekerja di ladang. Kemarin, hujan mulai mengguyur seluruh sudut kampung, membuat Mereka berlomba bercocok tanam. Perjalanan hari ini membawaku ke sebuah taman, titik kumpul yang semalam kutentukan bersama teman-teman yang akan melakukan pendakian ke puncak pegunungan Lompobattang, sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi-Selatan. Tak butuh waktu lama, berselang satu jam kemudian, Aku sampai di taman kota. Duduk manis menunggu teman yang berangkat dari arah Makassar. Sebenarnya tidak terlalu suka menunggu, tapi karna ini pendakian bersama, jalan pun harus sama-sama. Setelah semuanya da

Keindahan Kecil Di Bontolempangang

Gambar
Bicara soal air terjun tentu yang ada dibenak kita adalah air dengan segala keindahannya. Yap benar, apalagi dengan air terjun yang satu ini.  Air terjun Bantimurung Katimbang, begitu orang orang menyebutnya. Lokasinya terletak di  Parang Paesu' Kecamatan Bontolempangan. tempatnya lumayan jauh dari penitipan motor, butuh waktu sekitar kurang lebih 30 menit berjalan kaki untuk sampai ke lokasi air terjun tersebut. Setelah melewati berbagai macam trek, mulai dari penurunan, nyebrang sungai dengan jembatan bambu, jalan datar hingga tanjakan, kemudian kita akan disuguhkan pemandangan indah dengan beberapa jenis tanaman petani di sekitar lokasi. Hari itu, karena kebetulan saya dan teman teman diantar oleh warga di sana, dan kebetulan melewati kebun miliknya, maka saya mendapat buah nanas sebagai oleh oleh untuk di bawa pulang. Setelah berjalan beberapa menit, terdengar suara gemericik air terjun. Pemandangan pertama yang kita temui adalah sungai dengan batu besar, kiri kanan diapit oleh

Air Terjun Binantang, Biringbululu

Gambar
Air terjung Binantang Buat kamu yang ada di daerah Biringbulu, yang masih bingung mau weekend dimana? Air terjun Binantang bisa kamu tambahkan ke dalam list salah satu tempat wisata yang ingin kamu kunjungi. Selain karena lokasinya yang mudah dijangkau juga karena tiket masuk dan biaya parkir masih free alias gratis, jadi kamu mungkin hanya perlu menyiapkan uang transportasi atau buat beli cemilan. Jika ingin lebih hemat bisa bawa makanan sendiri dari rumah.  Air terjun Binantang ini berlokasi di Parangloe, Desa Batumalonro Kec. Biringbulu. Untuk sampai kesana bisa diakses dengan menggunakan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari jalan poros Tala tala - Biringbulu, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10 menit. Airnya yang jernih dan bersih tentu akan membuat kamu lebih betah berlama-lama di sana. ketinggian air terjunnya memang tak seberapa, namun tak kalah indah dengan air terjun yang ada di tempat lain. Jadi, kapan kamu mau berkunjung ke sana

Pendakian Latimojong via angin angin

.Pendakian bersama 5 puncak Latimojong Atap sulawesi. Berangkat pada Ahad 31 Maret 2019 dari Makassar sejumlah tujuh orang yaitu : Hajrah, Niss, Indah, Miswar, Chua', Aldi, dan Saya (Tati) Setelah berdo'a bersama Kami Meninggalkan titik kumpul sekitar jam 11.20 dari jalan perintis kemerdekaan dengan menggunakan kendaraan roda dua, masing-masing berboncengan kecuali Aldi. Sebelumnya sempat berhenti selama dua kali di jalan karena menunggu si Aldi yang lagi nyari tempat isi ulang gas, dan setelah dapat Kami kembali melanjutkan perjalanan. menyusuri jalan yang mulai padat, macet dan berisik oleh suara kendaraan. Hampir dua jam di jalan, Kami akhirnya menepikan kendaraan, beristirahat sejenak lalu menjemput Rindy di rumahnya untuk ikut bersama Kami mendaki. Malam sudah tiba, membuat Kami harus hati-hati berkendara sebab jalan sudah mulai gelap sedangkan lampu utama pada motor tidak berfungsi, hanya mengandalkan lampu jarak jauh yang penerangannya kurang memadai. Setelah