Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Weekend Di Rumah Serasa di Tempat Wisata

Gambar
One Night Camp bersama Second Family Foto : tati  Akhir pekan biasanya mereka yang sibuk di dunia pekerjaan sudah mulai mencari referensi tempat liburan atau tempat nongkrong untuk menikmati akhir pekannya.  Nah, kalau saya yang nota benenya setiap hari hanya di rumah ternyata tidak bosan jika weekendnya masih tetap di rumah aja.  Kali ini saya weekend bersama second family di rumah om sanre--seseorang yang sudah seperti kakak laki-laki saya sendiri. Ketika berbicara, saya lebih sering memanggilnya Daeng.  Daeng dalam bahasa makassar berarti Kakak laki-laki.  Setelah memasuki bulan ketiga di Bogor, saya baru berkesempatan nginap di sana. Padahal jarak antara rumah Daeng dengan tempat tinggal saya cukup dekat.  Selama ini sering ke sana, tapi belum pernah nginap. Nah hari ini... Saya anggap saja sedang liburan. Liburan asyik tanpa biaya hehe Rumah khas jawa yang terletak di Gg Alpajuli itu terlihat lebih aestic dari pada rumah yang lain disekitarnya. Saat membuka pagar mata langsung ter

Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodoh Amat

Gambar
Foto : Dok. Pribadi Judul buku : Sebuah seni untuk bersikap bodo amat || penulis : Mark Manson || Alih bahasa : F. Wicakso || Penerbit : PT. Gramedia || Tahun terbit : 2018 || Pada Bab pertama buku ini menceritakan tentang Charles Bukowski, lelaki pecandu alkohol yang senang main perempuan, pejudi kronis, kasar, kikir,  dan tukang ngutang.  Bukowski bercita-cita ingin jadi penulis namun karyanya ditolak oleh hampir semua majalah dan surat kabar, jurnal,  dan agen penerbit yang pernah dihubunginya.  Bukowski yang bekerja sebagai penyortir surat di kantor pos, suatu hari didatangi oleh seseorang yang bekerja di penerbitan. Memberikan satu kesempatan kepada Bukowski untuk berkarya. Saat itu, usia Bukowski sudah memasuki 50 tahun. Dan hanya ada dua pilihan. Tetap bekerja di kantor pos dan bakalan sinting atau memilih jadi penulis dan kelaparan, "Tapi saya lebih memilih kelaparan saja. " Kata Bukowski.  Setelah menandatangani kontrak, Bukowski menuliskan novel pertamanya hanya dal

Kota Wisata Cibubur

Gambar
  Sumber foto : Dokpri Olahraga ringan di kota wisata pagi tadi. Setiap akhir pekan, tempat ini memang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar kota wisata maupun orang-orang dari luar yang memang datang berkunjung ke tempat ini.  Mendengar namanya, sebagian orang mungkin mengira bahwa kota wisata adalah wahana bermain atau berlibur sebagaimana lokasi wisata pada umumnya.  Sayapun saat pertama kali mendengar namanya, yang melintas dibenakku adalah tempat wisata, spot foto dan kuliner.  Tapi ternyata saya salah menduga. Kota wisata itu sebuah lokasi perumahan elit yang dikembangkan oleh Sinarmas Land dengan luas 480 hektar dan katanya masih akan dikembangkan menjadi 750 hektar. Secara geografis, kota wisata terletak di Ciangsana Kecamatan Gunung Putri Kab. Bogor.  Yang menarik dari kota wisata ini adalah arsitektur gaya bangunannya dengan gaya hidup lima benua. Hal ini dapat dilihat pada bangunan rumah,  pusat perbelanjaan, maupun gerbang tiap cluster.  Setiap gerbang Cluster mem

Review Buku : Dewi Duri & Cahaya Kunang-Kunang

Gambar
  Sumber foto : Dokpri  Judul : Dewi Duri & Cahaya Kunang-Kunang || 175 Halaman || Editor : Triyanto Triwikromo || PT Gramedia Jakarta ||2020 Enam belas cerita yang tersaji dalam buku ini adalah karya enam belas sastrawan muda pemenang sayembara menulis cerpen mitologi yang diselenggarakan oleh universitas ivet semarang tahun 2018. Diterbitkan sebagai upaya mengawetkan mitos-mitos lama Indonesia yang ditulis ulang dan menyambut mitos-mitos baru karya sastrawan Indonesia. Mitos adalah upaya imajinasi manusia untuk menjelaskan serta menceritakan banyak fenomena alam sebagaimana bisa disaksikan. Mereka menerangkan asal-usul alam, manusia, dan makhluk serta objek_objek fisik alam.  [Hal. XI] Salah satu cerita yang saya suka pada buku antologi ini adalah  Dewi Duri karya Yudhi Herwibowo. Menceritakan tentang seorang Dewi yang dikirim ke muka bumi untuk menebus dosa Ayah dan Ibunya.  Di bumi, Dewi bertemu dengan bunga kelopak merah kemudian mereka lanjut menjadi sahabat.  Saat berjalan-j

Cek Jalur Bogor - Jakarta (Perpusnas) dengan kendaraan umum

Gambar
Sumber foto : Dok. Pribadi Jadi Weekend kemaren, jalan-jalan ke perpustakaan nasional sekalian mau nyobain rute Bogor - Jakarta pake kendaraan umum. Berangkat dari rumah di Ciangsana sekitar pukul 09.50 WIB dengan menumpangi angkot biru kode 121A jurusan Ciangsana-kampung rambutan.  Waktu tempuh lumayan lama sih, butuh waktu satu jam untuk bisa sampai di terminal bus kampung rambutan. Itu belum kena macet karena lewat tol. Ongkos naik angkot dari Ciangsana ke Kampung Rambutan sebanyak Rp 15.000 Di kampung rambutan, mencari bus transjakarta, ternyata haltenya tidak jauh dari tempat saya turun dari angkot, hanya beberapa meter.  Sampai halte langsung bertanya ke petugas, bagaimana caranya naik bus transjakarta sedangkan belum punya kartu. Dari sana, saya diarahkan ke mesin untuk membeli kartu dengan menyiapkan uang pas tiga puluh ribu rupiah. "Satu orang satu kartu," katanya.  Sumber Foto : Dokpri Dengan bantuan petugas di halte transjakarta, akhirnya sebuah kartu keluar dari m

Pos Bloc Jakarta

Gambar
Sumber foto : Dokpri Jadi hari pertama tahun 2022 kemarin, rencana mau ke perpustakaan nasional, cek per cek ternyata tutup karena libur tahun baru.  Opsi kedua mau jalan ke museum nasional,  yang jaraknya tidak jauh dari pusnas juga, mau temani kaka ica lihat pameran. Tapi lagi-lagi pintu masuk tertutup rapat, wajar saja karena ini memang masih suasana libur tahun baru.  Sebenarnya ini sudah direncanakan jauh hari bersama Kanni dan Kaka Ica. Mau ke Jakarta naik Busway. Bahkan satu bulan sebelumnya sudah cek di google maps, rute Bogor-Jakarta Via kendaraan umum.  Saat tiba waktunya berangkat semua sudah dipersiapkan termasuk E-money untuk jaga-jaga jika pembayaran busway tidak menerima uang tunai. Terik matahari seolah akan memanggang tubuh siang itu jika saja kami--saya, Kanni dan kaka Ica berjalan ke tempat menunggu rute angkutan umum. Untungnya ada om Jovi dan mbak Laras serta Baby Asya yang siap mengantar, rencananya hanya sampai kampung rambutan supaya kami tidak terlalu lama menu