Menikmati sejuknya Hutan Pinus Moncong Sipolong

 

Sumber foto : Dokpri



Journey 7471, Salah satu tempat wisata yang paling ramai dikunjungi setiap akhir pekan adalah hutan pinus. Selain memberi ketenangan juga menambah kesejukan sehingga membuat pikiran lebih rileks setelah bekerja selama sepekan. 

Nah ... Dua pekan yang lalu, meskipun saya bukan pekerja tetap, ehh maksudnya tidak  punya pekerjaan tetap, saya juga memilih piknik di salah satu hutan pinus yang lagi nge-hits di Kabupaten Gowa, yaitu : Hutan Pinus moncong Sipolong. 

Dengan gaya ala-ala barbeque, saya dan teman teman yang lain menyiapkan sosis dan bakso untuk dibakar di lokasi camp, karena jauh jauh hari, salah seorang teman sudah membeli grill bbq dan sepertinya sayang jika tidak di coba. 

Dokpri. 


Lokasi

Hutan Pinus Moncong Sipolong terletak di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. 

Pintu masuk Hutan Pinus



Lokasinya mudah di jangkau dan bisa diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. 


Jarak dari kota Sungguminasa kurang lebih 35km dengan waktu tempuh sekitar satu jam. 

Karena mudah dijangkau, Hutan Pinus moncong sipolong ini biasanya dijadikan lokasi family gathering baik oleh komunitas, lembaga, maupun kegiatan mahasiswa atau kegiatan umum lainnya. 

Biaya Registrasi

Untuk bisa menikmati pemandangan alam yang tersuguh di hutan pinus moncong sipolong, pengunjung harus membayar uang registrasi sebesar 10K per orang dan biaya parkir 5K per motor. Cukup bersahabat dengan isi dompet.

Di tempat registrasi, banyak pengelola yang siap membantu jika ada kesulitan. Seperti saya kemarin yang harus dibantu dorong motor karena jalan licin Sehingga kendaraan susah untuk melewati jalan becek. 

Pos registrasi



Jika ingin menanyakan beberapa hal, pihak pengelola juga selalu standby dan melayani pengunjung dengan ramah. 

Fasilitas

Berbagai macam fasilitas yang disiapkan oleh pihak pengelola seperti :
  • Wc Umum
  • Mushollah
  • Wifi berbayar
  • Area Parkir
  • Camping Ground
  • Colokan listrik
  • Penerangan, dan 
  • Spot foto yang instagramable 
Oh iya, selain fasilitas yang saya sebutkan di atas, juga pihak pengelola menyediakan penyewaan alat camping, sehingga para pengunjung tak perlu khawatir jika belum punya perlengkapan camping. 







Beberapa spot foto tidak sempat saya abadikan karena selama beberapa jam di hutan pinus, hujan terus mengguyur tenda kami, sehingga hanya bisa duduk berpangku tangan di dalam Tenda, mau masak atau menggoreng sesuatu kompor portable malah macet. 

Dokpri

Untungnya masih ada ransum tersisa yang tak perlu dimasak untuk bisa menyantapnya, cukup dimasukkan ke plastik pemanas dan menunggu selama 12 menit, makanannya siap dihidangkan

Dokpri



Dokpri

Juga masih ada semangka dan cemilan lain untuk mengganjal perut yang sudah mulai lapar lagi karena hujan masih saja mengguyur Desa Bissoloro

Dokpri


Di area camp kemarin, saya melihat beberapa pengunjung belum sadar akan kebersihan lokasi wisata, banyak sampah berserakan di area camp, juga tumpukan sampah pengunjung di simpan begitu saja di lokasi.

Sebaiknya, pihak pengelola menyediakan tempat sampah di dekat pos registrasi atau pintu keluar sehingga pengunjung bisa membuang sampah di sana, Juga untuk mempermudah Pengelola untuk memeriksa apakah Mereka (pengunjung) membawa sampahnya keluar dari area camp. 

Saat masih asyik menikmati Camp di bawah rinai hujan pohon pinus, saya melihat petugas kebersihan yang harus beberapa kali bolak balik ke area camp untuk mengangkut sampah pengunjung.

Penutup

Sekian catatan liburan dari saya, next kita bercerita tentang catatan perjalanan lain di bulan juni. 

Komentar

  1. Seru banget buat mengisi akhir pekan ya mbak. Terus nggak ada rute tracking yang terlalu parah dan menanjak ya.
    Lokasinya bener bener adem nih

    BalasHapus
  2. Iya mbak... Cuma berjalan beberapa langkah sudah sampe di camping ground

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review buku Bob Sadino : Mereka bilang saya gila!

Temu yang menjadi Candu

Corn Peeling